Profil Desa Kedalon
Ketahui informasi secara rinci Desa Kedalon mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Kedalon, Kalikajar, Wonosobo. Mengupas potensi desa sebagai lumbung pertanian padi dan palawija, geliat industri rumahan kerupuk opak, serta semangat kegotongroyongan masyarakat dalam membangun desa di perbukitan subur Wonosobo.
-
Lumbung Pertanian Pangan
Perekonomian Desa Kedalon secara fundamental ditopang oleh sektor pertanian tanaman pangan, dengan lahan persawahan dan tegalan yang subur menjadi andalan utama dalam produksi padi, jagung, dan singkong.
-
Sentra Industri Kerupuk Opak
Desa ini dikenal luas sebagai pusat produksi kerupuk opak singkong, sebuah industri rumahan yang telah menjadi ikon kuliner desa, menyerap banyak tenaga kerja, dan menjadi sumber pendapatan alternatif yang vital.
-
Kemandirian Berbasis Sumber Daya Lokal
Model ekonomi desa menunjukkan kemandirian yang kuat, di mana masyarakat secara kreatif mengolah hasil bumi (singkong) menjadi produk bernilai tambah (opak) yang memiliki pasar luas dan menopang ekonomi lokal.
Terletak di antara perbukitan subur Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Desa Kedalon adalah sebuah potret komunitas agraris yang berhasil memadukan ketekunan bertani dengan kreativitas industri rumahan. Desa ini menancapkan pilar ekonominya di atas dua fondasi yang kokoh: kesuburan lahan yang menjadikannya sebagai lumbung pangan penghasil padi dan palawija, serta aroma khas singkong yang diolah menjadi kerupuk opak renyah yang telah melegenda. Dari sawah yang menghijau dan dapur-dapur produksi yang tak pernah berhenti, masyarakat Desa Kedalon merajut kemandirian, membuktikan bahwa inovasi berbasis kearifan lokal adalah kunci kesejahteraan.
Kondisi Geografis dan Tatanan Demografi
Secara geografis, Desa Kedalon berada pada wilayah dengan topografi bergelombang, dihiasi oleh hamparan persawahan di area yang lebih landai dan tegalan di lereng-lereng perbukitan. Dukungan sumber air yang memadai memungkinkan lahan-lahan pertanian di desa ini dapat berproduksi dengan baik. Luas wilayah Desa Kedalon tercatat sekitar 1,77 kilometer persegi atau 177 hektare.Secara administratif, Desa Kedalon berbatasan dengan beberapa desa lainnya. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan dengan Desa Mungkung. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Rejosari. Sementara di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Simbang dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Bowongso dan wilayah Kecamatan Kertek.Berdasarkan data kependudukan per September 2025, jumlah penduduk Desa Kedalon ialah sekitar 3.321 jiwa. Dengan luas wilayahnya yang relatif kecil, tingkat kepadatan penduduknya tergolong sangat padat, yakni mencapai 1.876 jiwa per kilometer persegi. Tingginya kepadatan penduduk ini menjadi salah satu pendorong bagi masyarakat untuk tidak hanya bergantung pada lahan pertanian, tetapi juga aktif mengembangkan sektor industri rumahan sebagai sumber pendapatan alternatif.
Tata Kelola Pemerintahan dan Dukungan pada Ekonomi Kreatif
Pemerintahan Desa Kedalon, yang dipimpin oleh Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, menjalankan program pembangunan yang berfokus pada penguatan dua potensi utama desa: pertanian pangan dan industri kerupuk opak. Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes), usulan-urulan yang berkaitan dengan peningkatan infrastruktur pertanian (irigasi, jalan usaha tani) dan pemberdayaan perajin opak (pelatihan, bantuan alat, fasilitasi pemasaran) menjadi prioritas.Pemerintah desa berperan sebagai jembatan yang menghubungkan para petani dan perajin dengan program-program dari dinas terkait di tingkat kabupaten, seperti Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan serta Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) "Kedalon Jaya" juga terus didorong untuk mengambil peran yang lebih besar dalam rantai nilai ekonomi desa, misalnya dengan mendirikan unit usaha yang dapat menampung dan memasarkan produk opak secara kolektif dengan branding yang lebih modern.
Dua Pilar Ekonomi: Pertanian Pangan dan Industri Opak
Perekonomian Desa Kedalon berjalan di atas dua pilar yang saling bersinergi dan memberikan stabilitas bagi warganya.Pilar pertama adalah sektor pertanian tanaman pangan. Hamparan sawah yang subur menjadikan Desa Kedalon sebagai salah satu pemasok padi di wilayahnya. Selain padi, komoditas utama yang menjadi tulang punggung, baik untuk konsumsi maupun bahan baku industri, adalah singkong. Singkong ditanam secara luas di lahan-lahan tegalan dan menjadi sumber karbohidrat penting sekaligus bahan dasar bagi produk ikonik desa. Tanaman palawija lain seperti jagung juga turut dibudidayakan.Pilar kedua, yang menjadi ciri khas dan keunggulan kompetitif Desa Kedalon, adalah industri rumahan pembuatan kerupuk opak singkong. Hampir di setiap sudut desa dapat ditemukan aktivitas produksi opak, mulai dari proses pengukusan singkong, penumbukan, pencetakan, penjemuran, hingga penggorengan. Aroma gurih dari opak yang sedang digoreng menjadi penanda denyut nadi ekonomi kreatif desa.Kerupuk opak dari Kedalon dikenal memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang khas. Keterampilan membuat opak ini diwariskan secara turun-temurun dan menjadi sumber pendapatan harian yang sangat diandalkan, terutama oleh kaum perempuan. Industri ini menciptakan sebuah ekosistem ekonomi yang mandiri: singkong ditanam oleh petani, lalu dibeli dan diolah oleh para perajin yang merupakan tetangga mereka sendiri, kemudian produknya dijual ke pasar-pasar di seluruh Wonosobo dan sekitarnya.
Kehidupan Sosial yang Rukun dan Produktif
Kehidupan sosial masyarakat Desa Kedalon mencerminkan harmoni antara kerja keras di ladang dan di dapur produksi. Ritme kehidupan yang produktif tidak melunturkan nilai-nilai kebersamaan dan kerukunan khas masyarakat pedesaan. Interaksi sosial yang erat terjalin dalam berbagai kesempatan, dari saat bekerja bakti di saluran irigasi hingga saat para perajin saling berbagi informasi mengenai harga bahan baku atau pesanan.Semangat gotong royong menjadi perekat sosial yang kuat. Kegiatan komunal seperti memperbaiki jalan lingkungan atau mempersiapkan acara desa masih sering dilakukan secara swadaya. Organisasi kemasyarakatan seperti Karang Taruna, PKK, dan kelompok-kelompok pengajian menjadi wadah penting bagi warga untuk bersosialisasi, menyalurkan aspirasi, dan berkontribusi bagi kemajuan bersama. Kehidupan yang seimbang antara aktivitas ekonomi dan sosial menjadi ciri dari komunitas Desa Kedalon.
Tantangan dan Prospek Inovasi ke Depan
Tantangan utama yang dihadapi Desa Kedalon terletak pada upaya peningkatan skala dan nilai tambah dari kedua pilar ekonominya. Di sektor pertanian, petani masih menghadapi risiko klasik seperti fluktuasi harga dan serangan hama. Di sektor industri opak, para perajin menghadapi tantangan dalam hal efisiensi produksi yang masih sangat manual, pengemasan yang belum modern, serta pemasaran yang masih terbatas pada pasar tradisional. Persaingan dengan produk makanan ringan modern juga menjadi isu yang perlu disikapi dengan cerdas.Prospek masa depan Desa Kedalon sangat bergantung pada inovasi dan kemampuan untuk menembus pasar yang lebih luas. Di sektor industri opak, peluang besar terletak pada diversifikasi produk dan modernisasi kemasan. Para perajin dapat didorong untuk menciptakan varian rasa baru atau mengembangkan produk turunan singkong lainnya. Penggunaan kemasan yang lebih menarik, higienis, dan tahan lama akan meningkatkan citra produk dan memungkinkannya masuk ke toko-toko oleh-oleh modern atau bahkan supermarket.Pembentukan sebuah klaster atau sentra industri opak yang terorganisir di bawah BUMDes dapat menjadi solusi untuk standardisasi kualitas, pengadaan bahan baku bersama, dan pemasaran kolektif. Pemanfaatan teknologi digital untuk promosi dan penjualan melalui media sosial atau marketplace akan membuka jendela pasar yang jauh melampaui batas-batas Wonosobo. Dengan branding yang kuat untuk "Opak Singkong Asli Kedalon", desa ini dapat mengangkat produk lokalnya menjadi ikon kuliner yang lebih dikenal luas, yang pada akhirnya akan membawa kesejahteraan yang lebih renyah bagi seluruh masyarakatnya.
